Sabtu, 06 Agustus 2016

RAMADHAN 2016



Sore hari, kami ber4 para wanita tim Nusantara Sehat Puskesmas Latoma (saya maya latifatul masrurroh, ukhia nurul fadhilah, ni wayan wiwik wedaryani dan agustina benga boli) masak bersama untuk persiapan sahur pertama kami di sini. Subhanallah. .kami mengawali tugas mulia di bulan yang suci, bulan ramadhan.
Yaaa Allah tunjukkan lah kami jalan yang lurus, jalan yang engkau ridhoi. .lindungilah kami serta berikanlah kami keselamatan di dunia dan di hari kemudian, kembali kami lantunkan lagu semangat, doa serta pengharapan kami.
Jujur, selama kami di puskesmas latoma kami tidak mendengar seruan azan, bagaimana mungkin di masyarakat yang mayoritas muslim tidak terdengar azan. Yaaa sudah lah. .kami hanya mengira-ngira kapan tiba waktu solat. Setelah magrib kami ber 6 bergerak menuju masjid terdekat,sekitar 700 m tibalah kami di masjid yang gelap dan tak berpenghuni. Timbul pertanyaan, "kapan terawihnya?" . .mungkin besok kata abang aidil dan teman-teman yang lain. .kami berencana ingin pulang dan tiba-tiba ada seorang pemuda membawa lampu petromak menuju ke arah masjid, kami mengikiti dari belakang dan kami melakukan solat isya secara berjamaah. Terjadilah tanya jawab antara kami seputar mulainya puasa ramadhan. Pemuda ini membawa kami ke salah satu rumah warga yang rumahnya paling terang diantara rumah yang lainnya, di sini ada sebuah televisi dan menampilkan sidang kapan akan dimulai puasa ramadhan.
Keputusannya adalah besok puasa perdana. Puasa tahun ini saya rasakan sangat berbeda dengan puasa tahun2 lalu, di sini saya menemukan makanan yg beraneka ragam has olahan kami yg saya sebut "Makanan Nusantara".  Haha. Bagaimana tidak, kami berasal dari berbagai provinsi yg berbeda, cara masak, padanan rasa dan cara masak kami berbeda. .luar Biasa. .
Olahan pisang saja cobtohnya bisa kami jadikan pisang goreng, godok2, jeba2, kue pisang belanda, kolak pisang, sampai dengan agar2 pisang. .kreatif sekali bukan?hahaha. .

Susah senang selama ramadhan kami lalui bersama hingga dipenghujung ramadhan kami berpencar.  Saya, adx ukhia dan kk aty ke konawe selaan tempat saudara adx ukhia. Abg aidil ke rate2 tempat saudaranya, abang meggy mudik ke padang dan kk wiwik mudik ke bali.

Idul fitri bersama keluarga baru di konawe selatan, makan burasa makanan khas sulawesi dan menonton pertunjukan kula lumping sebelum akhirnya kembali bertugas. .

Latoma Jaya. . Latoma Jaya. . Latoma Jaya
Huuuuuuu.  Yel2 kebanggaan. .hehe

PERJALANAN MENUJU PUSKESMAS LATOMA




Hari telah berganti, tanggal sudah berganti menjadi tanggal 3 juni 2016. Pagi hari untuk perpisahan yang Ke-2 dengan tema-teman yang ditempatkan di Sultra. .dua tim Nusantara sehat sudah naij mobil double gardan dan meninggalkan Hotel Inn Plaza, hanya bersisa kami 6 orang yang berangkat terakhir. Kembali berpelukan dan saling menguatkan.  Menangis dan berjanji untuk bertemu kembali di lain kesempatan. Rasanya berat melepas pelukan bersama Teman-teman namun karena tugas kami harus rela dipisahkan. .selamat berjuang teman -teman. .
Pukul 07.00 giliran kami yang berangkat dan menuju Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe. Di sana kami di sambut dengan baik dan melengkapi berkas yang diminta. Dalam sambutannya bapak kepala dinas kesehatan yang diwakili oleh salah satu staff Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe memyampaikan bahwa tempat penugasan kami tidak memiliki akses komunikasi telephone dan alat penerangan yang digunakan mengandalkan sang matahari menggunakan tenaga surya dan ginset bagi yang mampu membeli bensin. Kami saling membesarkan hati. Di dalam hati saya berkata. ."Tuhan. .inikah Indonesia yang telah merdeka lebih dari setengah abad?". .acara penyambutan dilanjutkan dengan ramah tamah di kediaman salah satu bidan yang sudah menyiapkan makanan untuk kami nikmati. Sebelum memutuskan untuk berangkat ke Latoma kami berhenti sebentar untuk menikmati masakan yang sudah dipersiapkan.
Di sana saya menemukan makanan yang sedikit berbeda, ada sayur bayam di campur terong, di campur labu di campur dengan okra. . Perpaduan yang tidak pernah saya temukan selain di Konawe. .hahah. .itu terongnya beneran masih bulat2 sahabat. .ini resep baru. .sambil makan saya memperhatikan okra yang sering disebut - sebut pacar saya ketika ke Jakarta akhir tahun 2015. Belum sempat saya menikmati berdua dan sekarang saya menikmatinya sendiri. "Maaf sayang, adx makan okra duluan yaaa, nanti kalau udah barengan adx masakin spesial untuk mas". ColekPacarkuDiBengkuluAmranAliMustofa. Selesai makan kami berpamitan untuk melanjutkan perjalanan ke puskesmas Latoma yang kabarnya paling cepat memakan waktu perjalanan 3,5 jam. Dikarenakan tadi malam turun hujan kami di bagi 2 mobil. .saya satu mobil dengan om Mul, abang meggy, abang aidil, adx ukhia dan kk aty bersama barang-barang di belakang melaju dengan kecepatan penuh. Dalam perjalanan saya tidak membuang-buang kesempatan untuk menelfon papa, mama dan pacar saya. 10 kilo telah berlaku, di tengah-tengah perbincangan hangat kami. .saya mendengar suara. ."tut.  Tut. .tut. ." hanphone saya mati dan saya dapatkan layar handphone saya tidak mendapat sinyal lagi. .OMG. ."bagaimana mungkin saya hidup di tempat seperti ini". "tenang may, kamu ga sendirian kita ada 6 orang" begitu caraku menghibur diri. .
Mobil telah berjalan 2 jam dan saya mulai gelisah, "kapan sampainya?" kata om Mul "saya juga belum pernah ke Latoma". GUBRAKKK. . .!!! Hati saya hancuuuurrrr. .kalau saja di tulisan ini ada emo nya. .saya sudah buat emo yangnangis sekenceng-kencengnya sambil guling-guling. Perjalanan yang kami lewati tidaklah semulus jalan cerita cinderella menemukan pangeran, menikah dan kemudian hidup bahagia. .ini seperti My Job My Adventure.  Menelusuri jalanan yang becek, tidak bisa ditempuh menggunakan mobil biasa dan hanya bisa menggunakan mobil double gardan. Di pertengahan jalan, mobil lainya yang berangkat bersama kami mengalami acsident yaitu ban nya masuk jembatan dan terpaksa kami harus turun, memutar otak agar bisa mengeluarkan ban tersebut. Alhamdulillah kami Bisa selanjutkan perjalanan kembali dan masalah di perjakanan dapat teratasi.
Waktu menunjukkan pukul 17.45 kami tiba di puskesmas Latoma. Syok sekali rasanya mendapati puskesmas yang terletak di rawa dan jauh dari pemukiman. . Bersyukurnya karena kami mendapatkan rumah tunggu 2 rumah yang bisa kani gunakan selama kami mengabdi di sibi sehingga kami tidak perlu menyewa rumah lagi sebagai tempat tinggal kami. Setibanya kami di puskesmas Latoma kami disambut oleh bapak Kepala Puskesmas pak. Mabrur dan 2 orang PHL Ida dan Asnur. .sambil berbincang dan menyerahkan sepenuhnya keselamatan kami tim Nusantara Sehat kepada pak mambrur, saya mengeluarkan teh hangat yang kala itu mampu menghangatkan suasana senja di hari pertama menginjakkan kaki di Latoma.
Singkat cerita kami telah ditinggalkan ber-enam di mangkuk bukit Latoma. Menu makan malam kali ini tidak senikmat malam-malam kemarin. Kami makan malam dengan sisa makan siang yang kami bawa dari kabupaten Konawe tadi siang. Malam merambat larut dan saya sulit memejamkan mata. Teringat di sana wajah mama, papa dan pacar saya. Saya yang awalnya ingin menikah pada bulan april terpaksa harus diundur sampai 6 bulan penempatan, begitu keputusan menteri kesehatan berkenaan dengan penugasan saya. Saya paksakan memejamkan mata dan bersyukur saya bangun tepat pukul 05.00. Setelah menunaikan kewajiban saya solat subuh, saya kekuar dan suasana pagi di Latoma sangat dingin. Kabut menyelimuti hari sabtu, lembab tiada sinar mentari.
Untuk memenuhi perlengkapan isi rumah, saya hatus Bersiap-siap ke kabupaten Konawe lagi untuk membeli perlengkapan tidur, memasak, dan persediaan bahan makanan. Catatan perbelanjaan sudah saya buat. Waktu zuhur telah masuk, saya solat dan siap menanti datangnya mobil yang bisa saya tumpangi bersama abang aidil ke kabupaten Konawe. Saya sudah lelah menunggu dan mobil tidak kunjung tiba. Lelah sekali rasanya badan ini setelah kemarin seharian melakukan perjalanan jauh.
Akhirnya mobil yang di tunggu sejak pagi datang pukul 14.00 wita. Saya dan abang aidil meninggalkan 4 orang teman kami di mangkuk bukit latoma dan harus kembali ke-esokan harinya. Di perjalanan ada mobil lainnya yang mengalami patah gardan sehingga kami hasus membantu, sayang sekali mobil tersebut tidak Bisa di bantu sehinggal pukul 16.00 kami memutuskan untuk terus berjalan. Malam itu kami menginap di rumah saudara bidan UP dan tiba di rumahnya pukul 20.00 wita. Biaya perjalanan selama 4 jam hanya sebesar Rp 40.000 dengan harga yang sangat murah tidak sebanding dengan medan perjalanan yang kami tempuh.
Setibanya di rumah saudara bidan UP saya mengabarkan kepada ora g tua, pacardan orang tua temen-temen saya yang menitipkan telephone genggamnya kepada saya. Ini pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Merantau jauh dari kekuarga, keluar dari zona nyaman saya dan nengabdi pada pertiwi di belahan bumi bagian tengah Indonesia yang sudah merdeka lebih dari setengah abad dengan segala keterbatasan. Akses jalan yang susah di tempuh dan jauh, transportasi yang tidak mudah ditemui, lauanan komunikasi telephone yang tidak ada, sumber air bersih yang mengandalkan air pegunungan yang Sewaktu-waktu bisa mati dan alat penerangan seadanya yang menggunakan tenaga surya dan aki.
Hari minggu pertama di Kabupaten Konawe. Pagi ini saya dan abang aidil di temani oleh bidan UP, Ida dan abang zainal menggunakan amobil puskesmas belanja kasur, piring, sabun sampai dengan bumbu dapur. Setelah dirasa cukup dan uang bekal sumbangan kam8 ber 6 habis saya dan abang aidil memutuskan untuk pulang. Mencari mobil kembali ke Latoma ternyata tidak mudah, dengan belanjaan kami yang sangat banyak sehingga


kami harus menyewa Mobil dengan harga Rp 500.000 harga yang mahal. .hiksss. .mau bagaimana lagi. .kami harus pulang karena hari ini adalah hari pertama memulai puasa ramadhan di perantauan. Bagaimana mungkin kami meninggalkan teman-twman yang ber4 di katoma dan kami bersenang-senang di kabupaten dengan fasilitas yang lumayan.
Perjalanan kali ini saya rasa lebih dekat jika dibandingkan saat pertama kali saya berangkat ke latoma. Sepanjang jalan saya banyak bertanya kepada Bapak supir yang kebetulan saya duduk di depan seputar kebiasaan masyarakat latoma. Sedikit gambaran yang saya dapatkan  sebagai modal awal pengabdian daya di latoma bersama teman-teman seperjuangan. Saya sampai diperumahan puskesmas katoma pukul 14.00wita. Disambut hangat oleh teman-teman semua. Saya menceritakan perjalanan saya kemarin dan menyampaikan pesan dari kekuarga tenan-teman yang saya hubungi ketika saya berada di kabupaten. Berkaca-kaca melihat temen-teman menyimak cerita saya. Semngat guys. .ini baru 1 hari kita dilatoma dan masih ada 1 tahun 11 bulan 29 hari lagi kita berada di lamota. .hahaa.  masih lama yaaaa.  Hahahaha. .

TERBANG MENUJU SULAWESI TENGGARA, 2 JUNI 2016






Menginggalkan PUSDIKKES TNI AD kramatjati Jaktim. Bersama dg 41 temen2 yg terdiri dr 8 tim kami berangkat ke bandara Soekarno Hatta pukul 02.00 wib.  Perasaan saya tidak menentu kala itu, bahagia karena akan mengabdi di belahan bumi bagian tengah Indonesia, di sisi lain sedih melepas kebersamaan yg sudah terjalin 40 hari lamanya di PUSDIKKES. Wajah pembina yang biasanya terlihat menyebalkan kali ini terlihat menggemaskan, ingin akana berlari dan memeluk erat mereka dan berbisik terimakasih banyak atas pembelajaran berharga yg telah diberikan kepada kami sebagai bekal mengabdi di daerah terpencil.
Mobil pertama yg membawa kami meninggalkan PUSDIKKES, saya tidak bisa menggambarkan sedetail mungkin mobil yang saya tumpangi yang saya ingat mobil itu berwarna biru. 1,5 jam perjalanan terasa sangat singkat. Tibalah kami di bandara. .hening rasanya. .sebelum chek in kami mengambil bagasi sesuai dengan puskesmas penempatan. Alhamdllh tidak ada barang yang ketinggalan.
Kami yang di tempatkan di sulawesi tenggara yang terdiri dr 3 tim Nusantara Sehat harus berpisah di pintu chek in dengan teman2 yang sama2 mengabdi di sulawesi.  Kami saling mengucap kata perpisahan dan saling berpelukan. .tak terasa bulir air mata sudah menghujani pipi kami. .haru sekali dini hari di awal bulan juni ini. Sebelum memutuskan untuk masuk kami menyempatkan diri mengambil gambar sebagai cindramata kebersamaan kami setelah itu kami melakukan chak in.
Bersyukur sekali tim kami di Puskesmas Latoma Kabupaten Konawe tidak menambah ongkos bagasi, kami di dampingi oleh 2 orang pendamping dari Kementerian Kesehatan ibu.Merry dan bapak dr.Budi. singkat cerita kami sudah berada di ruang tunggu. Sembari menunggu jadwal pemberangkatan pesawat tujuan jakarta - kendari pukul 04.50 wib saya menyempatkan diri menghubungi orang-orang tersayang di pulau sumatera, tepatnya di provinsi Bengkulu. .dari sebuah handphobe genggam yang saya miliki saya mendengar suara papa, mama, adik, dan pacar saya. Ketika sedang asik bercerita dan saling menguatkan via telephone genggam yang sedang saya pegang pemberitahuan bahwa pesawat yang akan menghantarkan kami sampai di bumi bagian tengah Indonesia di siarkan. .berat rasanya untuk mengakhiri pembicaraan mesra kami. Kembar saya menitikkan air mata untuk Orang-orang terkasih yang harus saya tinggalkan.
Di dalam pesawat saya masih mengumpulkan sisa-sisa kekuatan yang ada pada diri saya untuk tidak menangis. Sambil menyibukkan diri di layar monitor depan tempat duduk saya, saya mengalihkan pemikiran saya dengan menonton film kartoon kesayangan saya "Tom & Jerry". Waktu menunjukkan pukul 07.30 pramugari cantik menghampiri saya dan menawarkan sarapan yang saya inginkan, seketika satu gelas jus jambu dan nasi lengkap dengan ayam telah menghiasi pemandangan mata saya. Rasa lapar mulai terasa dan lauk ayam sudah menari-nari ingin segera di lahap. HAP. . . Sarapan pagi sudah habis. .lezaaaaatttt. .
Melanjutkan istirahat di dalam pesawat, karena sejujurnya waktu istirahat kami memang sangat kurang. Bagaimana tidak, di PUSDIKKES kami harus bagun jam 03.00 pagi dan kembali istirahat pukul 23.00. Di tambahblagi ada piket barak setiap 2 hari sekali. .pada siang hari rentetan rutinitas siap untuk kami taklukkan. .tak jarang ketika pemateri menjampaikan materi penting kami tak kuasa nenahan kantuk. Bahkan sekalipun sudah mendapat pukulan, cubitan dari teman sebelah tempat duduk hal itu tidak berpengaruh sama sekali. .hahaha. .jadi ingat masa-masa indah di PUSDIKKES.
Waktu menunjukkan pukul 11.00. .pesawat landing.  TARAAAA kami sudah sampai di bandara KENDARI SULTRA. Hal rtama yang saya ingat adalah handphone genggam saya. Hahaha. Ingin segera memberi kabar orang-orang terkasih. Sepanjang jalan menuju Dinas Kesehatan Sultra saya menelfon orang tua dan pacar saya. .setibanya di Dinas Kesehatan Sultra saya shock dengan letak dinas kesehatan yang baru di bangun tidak di tengah-pemukiman yang ramai. Ah. Sudahlan dalam hati saya "nanti juga akan ramai" begitu gumam saya yang sebenarnya hanya menenangkan diri saya.
Kami di sambut dengan baik di Dinas Kesehatan Sultea oleh bapak bagian Kefarmasian, dikarenakan bapak Kepala Dinas Kesehatan sedang ada dinas luar sehingga diwakilkan untuk acara penyambutannya. Tidak masalah tidak bertemu dengan Kadisnya yang penting adalah kali telah diterima dengan baik. Mengawali acara penyambutan segelas es mutiara dihidangkan di meja tepat dimana kami duduk di belakangnya. .setelah dipersilahkan untuk menikmati kesegaran es mutiara, hanya dalam hitungan menit es di gelas sudah ridak tersisa. .bahkan ada 1 gelas yang tidak memiliki empunya dengan baik hati saya bersedia menjadi pemiliknya.bersama dengan kk Ni wayan wiwik kami berbagi segelas es mutiara terlezat tersebut. .HAP. .es mutiara selesai dibersihkan dari gelasnya. hahaha.
Proses penyambutan tim Nusantara Sehat dimulai, di dalam acara tersebut kami yang yang terdiri dari 17 orang menyanyikan dengan lantang Mars Nusantara Sehat, Yel-yel kekuatan dan lambang semngat mengabdi kamu. Semua yang berada di ruangan sangat antusias dan mengacungi jempol atas semangat kamu. Hehe. .dalam hati saya berkata "kami sudah terlatih nyanyi Keras-keras di pusdikkes untuk menyenangkan hati para pembina". .
Waktu menunjukkan pukul 14.00 wita pemirsa.  Kami menginap di sebuah hotel mewah "INN PLAZA". Setibanya di hotel kami di sambut dengan cake ciklat, pisang, teh hangat, jus jambu dan masih bnyak lagi makanan lezat yang tidak kami temukan di PUSDIKKES. Lagi-lagi saya membawa nama PUSDIKKES karenan memang kesan yang di tinggalkan selama 40 hari di sana tidak bisa begitu saja saya lupakan. Kami tidak tega membiarkan makanan-makanan itu diam di atas meja, segera kami membersihkan sengan baik. . Sebagai tenaga kesehatan kami di tuntut harus bersih, haha, dan begitu juga cara kami membersihkan makanan tersebut. .sikat broo. .lenyap sudah. .tiba lah saatnya pembagian kamar. .
Saya yang sejak awal sibuk dengan makanan dan telephone genggam saya tidak menyimak dengan baik pengarahan dan pembagian kamar hotel. Al hasil saya nyasar dan tidak dapat kamar. .haha. .rencananya saya ingin menginap di kamar 305 bersama dengan helena ria dan agustina benga boli ternyata mereka tidak berkenan membiarkan saya memenuhi kamar mereka. .akhirnya saya menghubungi teman yang lain dan mendapatkan kamar di lantai 2 dengan nomor 248. .iyeeeee. .bisa tidur enak dong pikir saya. .
Bahagia itu ketika seorang wanita masuk kamar mandi dan melihat hair dry. Itu yang saya rasakan. Seketika saya mambersihkan diri dan mengabaikan sejenak pacar saya karena godaan siraman air hangat mampu mengalahkan suara pacar saya. hahaa. Saya menghabiskan waktu 45 menit di kamar mandi. .ngapain aja coba. Intinya saya bahagia aja. .haha.
Malam merambat melalui jendela kamar 248, waktu magrib telah tiba dan saya bersujud memohon lindungan-NYA. Menumpahkan segala elkeluh kesah saya pada empunya kehidupan, alam dan isinya. Kembali saya meneteskan air mata.  "Yaaa Allah saya terdampar sejauh ini dari orang-orang yang saya sayangi". ."berikan hamba kekuatan, tunjukkan lah kami jalan yang lurus jalan yang engkau ridhoi. ." loh kaya laguuu. .hihi. .itu emang lagu Doa TNI yang setiap saya butuh kekuatab selalu saya nyanyikan sekalipun hanya dalam hati.
Makan malam di pinggiran pantai bersama dengan teman-teman dan gretong. .siapa yang tidak mau. .haha. .dengan mengendarai angkot kami berdesak-desakan memenuhi angkot agar segera melaju dan bisa menikmati ikan bakar beserta panorama pinggiran jalanan yang dingin. .hidangan aneka ikan siap beserta sambal khas Sultra telah saya cicipi. .dan terimakasih Yaaa Allah. .ini makanan yang sangat nikmat. Terimakasih Nusantara Sehat telah membawaku ke Sulawesi Tenggara 😊.