Sabtu, 06 Agustus 2016

PERJALANAN MENUJU PUSKESMAS LATOMA




Hari telah berganti, tanggal sudah berganti menjadi tanggal 3 juni 2016. Pagi hari untuk perpisahan yang Ke-2 dengan tema-teman yang ditempatkan di Sultra. .dua tim Nusantara sehat sudah naij mobil double gardan dan meninggalkan Hotel Inn Plaza, hanya bersisa kami 6 orang yang berangkat terakhir. Kembali berpelukan dan saling menguatkan.  Menangis dan berjanji untuk bertemu kembali di lain kesempatan. Rasanya berat melepas pelukan bersama Teman-teman namun karena tugas kami harus rela dipisahkan. .selamat berjuang teman -teman. .
Pukul 07.00 giliran kami yang berangkat dan menuju Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe. Di sana kami di sambut dengan baik dan melengkapi berkas yang diminta. Dalam sambutannya bapak kepala dinas kesehatan yang diwakili oleh salah satu staff Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe memyampaikan bahwa tempat penugasan kami tidak memiliki akses komunikasi telephone dan alat penerangan yang digunakan mengandalkan sang matahari menggunakan tenaga surya dan ginset bagi yang mampu membeli bensin. Kami saling membesarkan hati. Di dalam hati saya berkata. ."Tuhan. .inikah Indonesia yang telah merdeka lebih dari setengah abad?". .acara penyambutan dilanjutkan dengan ramah tamah di kediaman salah satu bidan yang sudah menyiapkan makanan untuk kami nikmati. Sebelum memutuskan untuk berangkat ke Latoma kami berhenti sebentar untuk menikmati masakan yang sudah dipersiapkan.
Di sana saya menemukan makanan yang sedikit berbeda, ada sayur bayam di campur terong, di campur labu di campur dengan okra. . Perpaduan yang tidak pernah saya temukan selain di Konawe. .hahah. .itu terongnya beneran masih bulat2 sahabat. .ini resep baru. .sambil makan saya memperhatikan okra yang sering disebut - sebut pacar saya ketika ke Jakarta akhir tahun 2015. Belum sempat saya menikmati berdua dan sekarang saya menikmatinya sendiri. "Maaf sayang, adx makan okra duluan yaaa, nanti kalau udah barengan adx masakin spesial untuk mas". ColekPacarkuDiBengkuluAmranAliMustofa. Selesai makan kami berpamitan untuk melanjutkan perjalanan ke puskesmas Latoma yang kabarnya paling cepat memakan waktu perjalanan 3,5 jam. Dikarenakan tadi malam turun hujan kami di bagi 2 mobil. .saya satu mobil dengan om Mul, abang meggy, abang aidil, adx ukhia dan kk aty bersama barang-barang di belakang melaju dengan kecepatan penuh. Dalam perjalanan saya tidak membuang-buang kesempatan untuk menelfon papa, mama dan pacar saya. 10 kilo telah berlaku, di tengah-tengah perbincangan hangat kami. .saya mendengar suara. ."tut.  Tut. .tut. ." hanphone saya mati dan saya dapatkan layar handphone saya tidak mendapat sinyal lagi. .OMG. ."bagaimana mungkin saya hidup di tempat seperti ini". "tenang may, kamu ga sendirian kita ada 6 orang" begitu caraku menghibur diri. .
Mobil telah berjalan 2 jam dan saya mulai gelisah, "kapan sampainya?" kata om Mul "saya juga belum pernah ke Latoma". GUBRAKKK. . .!!! Hati saya hancuuuurrrr. .kalau saja di tulisan ini ada emo nya. .saya sudah buat emo yangnangis sekenceng-kencengnya sambil guling-guling. Perjalanan yang kami lewati tidaklah semulus jalan cerita cinderella menemukan pangeran, menikah dan kemudian hidup bahagia. .ini seperti My Job My Adventure.  Menelusuri jalanan yang becek, tidak bisa ditempuh menggunakan mobil biasa dan hanya bisa menggunakan mobil double gardan. Di pertengahan jalan, mobil lainya yang berangkat bersama kami mengalami acsident yaitu ban nya masuk jembatan dan terpaksa kami harus turun, memutar otak agar bisa mengeluarkan ban tersebut. Alhamdulillah kami Bisa selanjutkan perjalanan kembali dan masalah di perjakanan dapat teratasi.
Waktu menunjukkan pukul 17.45 kami tiba di puskesmas Latoma. Syok sekali rasanya mendapati puskesmas yang terletak di rawa dan jauh dari pemukiman. . Bersyukurnya karena kami mendapatkan rumah tunggu 2 rumah yang bisa kani gunakan selama kami mengabdi di sibi sehingga kami tidak perlu menyewa rumah lagi sebagai tempat tinggal kami. Setibanya kami di puskesmas Latoma kami disambut oleh bapak Kepala Puskesmas pak. Mabrur dan 2 orang PHL Ida dan Asnur. .sambil berbincang dan menyerahkan sepenuhnya keselamatan kami tim Nusantara Sehat kepada pak mambrur, saya mengeluarkan teh hangat yang kala itu mampu menghangatkan suasana senja di hari pertama menginjakkan kaki di Latoma.
Singkat cerita kami telah ditinggalkan ber-enam di mangkuk bukit Latoma. Menu makan malam kali ini tidak senikmat malam-malam kemarin. Kami makan malam dengan sisa makan siang yang kami bawa dari kabupaten Konawe tadi siang. Malam merambat larut dan saya sulit memejamkan mata. Teringat di sana wajah mama, papa dan pacar saya. Saya yang awalnya ingin menikah pada bulan april terpaksa harus diundur sampai 6 bulan penempatan, begitu keputusan menteri kesehatan berkenaan dengan penugasan saya. Saya paksakan memejamkan mata dan bersyukur saya bangun tepat pukul 05.00. Setelah menunaikan kewajiban saya solat subuh, saya kekuar dan suasana pagi di Latoma sangat dingin. Kabut menyelimuti hari sabtu, lembab tiada sinar mentari.
Untuk memenuhi perlengkapan isi rumah, saya hatus Bersiap-siap ke kabupaten Konawe lagi untuk membeli perlengkapan tidur, memasak, dan persediaan bahan makanan. Catatan perbelanjaan sudah saya buat. Waktu zuhur telah masuk, saya solat dan siap menanti datangnya mobil yang bisa saya tumpangi bersama abang aidil ke kabupaten Konawe. Saya sudah lelah menunggu dan mobil tidak kunjung tiba. Lelah sekali rasanya badan ini setelah kemarin seharian melakukan perjalanan jauh.
Akhirnya mobil yang di tunggu sejak pagi datang pukul 14.00 wita. Saya dan abang aidil meninggalkan 4 orang teman kami di mangkuk bukit latoma dan harus kembali ke-esokan harinya. Di perjalanan ada mobil lainnya yang mengalami patah gardan sehingga kami hasus membantu, sayang sekali mobil tersebut tidak Bisa di bantu sehinggal pukul 16.00 kami memutuskan untuk terus berjalan. Malam itu kami menginap di rumah saudara bidan UP dan tiba di rumahnya pukul 20.00 wita. Biaya perjalanan selama 4 jam hanya sebesar Rp 40.000 dengan harga yang sangat murah tidak sebanding dengan medan perjalanan yang kami tempuh.
Setibanya di rumah saudara bidan UP saya mengabarkan kepada ora g tua, pacardan orang tua temen-temen saya yang menitipkan telephone genggamnya kepada saya. Ini pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Merantau jauh dari kekuarga, keluar dari zona nyaman saya dan nengabdi pada pertiwi di belahan bumi bagian tengah Indonesia yang sudah merdeka lebih dari setengah abad dengan segala keterbatasan. Akses jalan yang susah di tempuh dan jauh, transportasi yang tidak mudah ditemui, lauanan komunikasi telephone yang tidak ada, sumber air bersih yang mengandalkan air pegunungan yang Sewaktu-waktu bisa mati dan alat penerangan seadanya yang menggunakan tenaga surya dan aki.
Hari minggu pertama di Kabupaten Konawe. Pagi ini saya dan abang aidil di temani oleh bidan UP, Ida dan abang zainal menggunakan amobil puskesmas belanja kasur, piring, sabun sampai dengan bumbu dapur. Setelah dirasa cukup dan uang bekal sumbangan kam8 ber 6 habis saya dan abang aidil memutuskan untuk pulang. Mencari mobil kembali ke Latoma ternyata tidak mudah, dengan belanjaan kami yang sangat banyak sehingga


kami harus menyewa Mobil dengan harga Rp 500.000 harga yang mahal. .hiksss. .mau bagaimana lagi. .kami harus pulang karena hari ini adalah hari pertama memulai puasa ramadhan di perantauan. Bagaimana mungkin kami meninggalkan teman-twman yang ber4 di katoma dan kami bersenang-senang di kabupaten dengan fasilitas yang lumayan.
Perjalanan kali ini saya rasa lebih dekat jika dibandingkan saat pertama kali saya berangkat ke latoma. Sepanjang jalan saya banyak bertanya kepada Bapak supir yang kebetulan saya duduk di depan seputar kebiasaan masyarakat latoma. Sedikit gambaran yang saya dapatkan  sebagai modal awal pengabdian daya di latoma bersama teman-teman seperjuangan. Saya sampai diperumahan puskesmas katoma pukul 14.00wita. Disambut hangat oleh teman-teman semua. Saya menceritakan perjalanan saya kemarin dan menyampaikan pesan dari kekuarga tenan-teman yang saya hubungi ketika saya berada di kabupaten. Berkaca-kaca melihat temen-teman menyimak cerita saya. Semngat guys. .ini baru 1 hari kita dilatoma dan masih ada 1 tahun 11 bulan 29 hari lagi kita berada di lamota. .hahaa.  masih lama yaaaa.  Hahahaha. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar