1. What
Parentcraft education adalah
pendidikan dan penyuluhan yg diberikan kepada orang tua untuk persiapan
menghadapi kelahiran dan juga persiapan untuk menjadi orang tua.
2. Where
Parentcraft Education dilaksanakan
di fasilitas kesehatan umum ataupun ketika ada pasangan yang mendatangi tenaga
kesehatan (bidan) untuk mendapatkan konseling dan penjeasan tentang
persiapan-persiapan yang diperlukan.
3. When
Parentcraft education biasanya
dilaksanakan pada awal kehamilan, karena seorang ibu ataupun pasangan memerlukan
penjelasan yang lebih mendalam mengenai fase yang sedang mereka hadapi.
Kegiatan ini terus dilakukan sampai ibu berada pada fase akhir kehamilan.
4. Why
Parentcraf
education sangat diperlukan karena bisa membantu ibu dan keluarga untuk
memahami fase-fase yang sedang dialaminya sehingga tidak terjadi kebingungan.
FASE 1
Ia
menerima kenyataan biologis tentang kehamilan dengan pernyataan ”Saya
Hamil” dan menyatakan ide tentang anak di dalam tubuhnya dan gambaran dirinya
sbb:
·
Pikiran terpusat pada dirinya
·
Menyadari kenyataan dirinya hamil
·
Fetus adalah bagian dirinya
·
Fetus seolah – olah tidak nyata
FASE 2
Pada saat
ini ibu merasakan sbb:
·
Menerima tumbuhnya fetus yang merupakan makhluk
yang berbeda dengan dirinya.
·
Timbulnya pernyataan ”Saya Akan Mempunyai Bayi”
·
Terlibat dalam hubungan ibu dan anak ,asuhan dan
tanggung jawab .
·
Mengembangkan pelekatan (attachment).
·
Menerima kenyataan ,mendengar DJJ dan merasakan
gerakan anak
FASE 3
Ini adalah proses attachment dan ibu
merasakan sbb:
·
Merasa realistik
·
Mempersiapkan kelahiran
·
Mempersiapkan menjadi orang tua
·
Spekulasi mengenai jenis kelamin anak
·
Keluarga berinteraksi dengan menempelkan telinganya
ke perut ibu dan berbicara dengan bayinya.
5. Tugas Perkembangan Ibu Selama Hamil
(How)
Meliputi
:
a. Identifikasi peran ibu.
Peran
ibu dimulai pada kehidupan seorang perempuan menjadi seorang ibu dari
anaknya.Persepsi lingkungan sosialnya tentang aturan peran wanita dapat
mempengaruhi pilihannya antara menjadi ibu atau perempuan karier,menikah atau
tetap membujang atau menjadi bebas daripada tergantung orang. Perempuan yang
menyukai bayi atau anak-anak mempunyai motivasi untuk menerima kehamilan dan
menjadi ibu.
b. Hubungan interpersonal ibu.
Kedekatan
hubungan membuat ibu hamil lebih siap untuk berperan sebagai ibu.
Diperlukan komunikasi yang efektif antara ibu dengan suami dan
keluarganya.Hubungan ibu dengan anak dimulai selama hamil,ketika ibu menghayal
dan memimpikan dirinya sebagai ibu. Ibu ingin mendekat, menghangatkan, bercerita
kepada bayinya dan mencoba membayangkan adanya tangisan bayi, atau pun memperkirakan
adanya gangguan terhadap kurangnya kebebasan dan kegiatan mengasuh anak.
6. Tujuan
a.
Membantu keluarga agar mampu
menyesuaikan dengan kebutuhan
b.
Peran menjadi orang tua dapat dicapai
terutama melalui pendidikan
c.
Klien
menerima informasi yang ditujukan untuk membantu mereka mengembangkan pemahaman
dasar: reproduksi, perkembangan janin, bagaimana cara merawat diri mereka
sendiri selama dan setelah kehamilan, pengaruh positif dan negatif pada
kehamilan dan hasilnya.
d.
Memberikan
para calon orang tua pengetahuan dan ketrampilan yang perlu untuk
mengatasi stres selama kehamilan, persalinan, dan kelahiran
e.
Menyiapkan
calon orang tua menjadi konsumen perawatan kesehatan yang terinformasi.
f.
Membantu
ibu dalam mengatasi nyeri dengan menggunakan teknik penatalaksanaan nyeri dan
intervensi farmakologik yang minimal
g.
Membantu
para orang tua dalam mencapai pengalaman persalinan dan kelahiran yang positif,
aman, dan memuaskan.
B. BIRTH PLAN (PERENCANAAN PERSALINAN)
1. What
Birth Plan (Rencana persalinan) adalah rencana tindakan yang dibuat ibu,anggota keluarganya dan bidan.
Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu.
Birth Plan adalah "rancangan" berupa catatan tentang pilihan metode, tempat dan persiapan bersalin selama hamil. Menurut berbagai penelitian, ibu dapat "menciptakan" pengalaman positif terhadap persalinan dengan membuat birth plan (perencanaan kelahiran). Birth vision adalah "gambaran" secara ide atau visi yang dituangkan di dalam birth plan.
2. Where
Perencaan persalinan biasanya dilakukan ketika pemeriksaan kehamilan di klinik maupun di rumah. Perencanaan persalinan biasanya diputuskan bersama pasangan dan keluarga. Perencanaan ini biasanya diputuskan ketika TM III karena sudah diketahui apakah kelahiran bisa normal atau tidak, karena apabila ada penyulit maka biasanya proses kelahiran akan dilakukan di rumah sakit ataupun rumah bersalinan dengan fasilitas yang lengkap untuk menghindari terjadinya masalah.
3. When
Birth plan bias dilakukan dari TM I kehamilan, tapi biasanya keputusan akhir terjadi saat TM III.
4. Why
Birth plan dilakukan untuk memastikan bahwa ibu dan keluarga mendapatkan pelayanan yang terbaik dan telah merencanakan semuanya dari awal agar tidak terjadi masalah yang dapat membahayakan nyawa ibu dan anak ketika proses persalinan.
5. How
5 komponen penting dalam rencana persalinan :
Langkah 1: Membuat rencana persalinan Idealnya setiap keluarga seharusnya mempunyai kesempatan untuk membuat suatu rencana persalinan.
Hal-hal dibawah ini harus digali dan diputuskan dalam membuat rencana persalinan tersebut:
· Tempat persalinan
· Memilih tenaga kesehatan yang terlatih
· Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut
· Bagaimana transpotasi ke tempat persalinan
· Siapa yang akan menemani pada saat persalinan
· Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan biaya tersebut.
· Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada.
Langkah2: Membuat rencana untuk mengambil keputusan jika terjadi
kegawatdaruratan pada saat mengambil keputusan utama tidak ada.
Penting bagi bidan dan keluarga untuk mendiskusikan:
· Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga
· Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan?
Langkah 3: Mempersiapkan
system transportasi jika kegawatdaruratan
Rencana ini perlu dipersiapkan lebih dini dalam kehamilan dan harus terdiri
dari elemen-elemen dibawah ini:
· Dimana ibu akan bersalin (desa,fasilitas kesehatan,rumah sakit)
· Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi kegawat daruratan
· Ke fasilitas kesehatan yang mana ibu tersebut harus dirujuk
· Bagaimana cara mendapatkan dana jika terjadi kegawat daruratan
· Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial
Langkah 4: Membuat rencana/pola menabung
Keluarga seharusnya dianjurkan untuk menabung sejumlah uang sehingga dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi kegawat daruratan.Banyak sekali kasus ,dimana ibu tidak mencari asuhan atau mendapatkan asuhan karena mereka tidak mempunyai dana yang diperlukan.
Persalinan normal umumnya membutuhkan biaya yang relatif ringan. Namun, bila persalinan diperkirakan harus dilakukan dengan tindakan operatif, maka persiapan dana yang lumayan besar harus segera dilakukan. Untuk mengetahui apakah nanti akan dilakukan sesar, pasangan harus selalu berkonsultasi ke dokter. Lewat konsultasi ini diharapkan, segala kemungkinan yang bakal terjadi bisa lebih dicermati.
Bila diperkirakan lahir dengan sesar, pasangan tentunya sudah bisa berancang-ancang mempersiapkan dananya sejak jauh hari. Bila dana sudah terkumpul, otomatis beban mental suami juga bisa lebih teratasi.
Langkah 5: Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk persalinan.
Seorang ibu dapat mempersiapkan segala sesuatunya untuk persalinan. Setelah
minggu-minggu terakhir kehamilan anda waktu persiapan akan terasa begitu
sedikit. Dan kapan waktu persalinan akan terjadi kadang tak dapat dipastikan.
Adalah lebih baik jika anda sudah mempersiapkan apa saja yang harus dibawa ke
rumah sakit pada saat hari yang ditunggu tersebut tiba.
C. SUPPORT SYSTEM DALAM KEHAMILAN
1.
What
Support system dalam kehamilan
adalah dukungan yang diberikan pada ibu hamil yang berasal dari keluarga dan
lingkungan social sekitar ibu. Sehingga ibu merasa bahwa dirinya diperhatikan
dan semua orang mendukung kehamilan yang sedang dijalaninya sehingga ibu
mendapatkan semangat lebih dalam menjalani kehamilan dan proses persalinan.
2.
Where
Support system dilakukan di mana
saja, bisa di rumah ibu hamil yang dilakukan oleh kelurga, di longkungan
sekitar oleh tetangga, maupun oleh tenaga kesehatan yang menangani proses
kehamilan ibu seperti yang biasa dilakukan oleh bidan ketika ibu hamil
berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya.
3.
When
Support system mulai melakukan
motivasi dari awal kehamilan, bahkan ada juga keluarga yang memberikan dukugan
sejak perencanaan kehamilan.
4.
Why
Dukungan selama
masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita yang sedang hamil,
terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru pertama kali hamil.
Seorang wanita akan merasa tenang dan nyaman dengan adanya dukungan dan
perhatian dari orang orang terdekat.
Penelitian
Werner (2001) menyebutkan bahwa perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
pada wanita hamil meningkatkan dependency need (kebutuhan). Penelitian tersebut
juga menunjukan kebutuhan akan perhatian yang lebih besar, keinginan memastikan
bahwa bantuan yang dibutuhkan telah tersedia dan keinginan akan keterlibatan
teman dan keluarga.
Hal ini
diperkuat dengan penelitian Marks & Kumar (2001) yang menunjukan bahwa
kecemasan yang dialami oleh wanita hamil lebih banyak terdapat pada mereka yang
kurang mendapat dukungan sosial.
5.
How
Dukungan yang diperlukan oleh ibu
hamil
a.
Support
Keluarga
Hubungan antara
wanita dan ibunya terbukti signifikasi dalam adaptasi terhadap kehamilan
menjadi ibu. Reaksi ibu terhadap kehamilan anaknya menandakan penerimaannya
terhadap cucu dan anak perempuannya dan ini akan sangat membantu ibu dalam
menghadapi kehamilannya dengan lebih tenang.
Bila ibu
mendukung, anak bisa berdiskusi dengan ibunya tentang kehamilan, melahirkan,
dan perasaannya apakah merasa senang atau ada penolakan. Rubin dalam menyatakan
bahwa bila ibu dari perempuan yang mengandung terlihat tidak senang
dengan kehamilan tersebut, anak perempuan itu mulai merasa ragu terhadap
dirinya dan dapat memberikan anaknya kepada orang lain. Sebaliknya bila ibunya
menghargai otonominya, anak perempuan tersebut merasa percaya diri.Walaupun
hubungan dengan ibunya adalah penting, tetapi yang terpenting adalah suami,
atau ayah dari janinnya. Seorang perempuan yang berhubungan harmonis
dengan suaminya akan mempunyai pengaruh emosional dan gejala fisik yang lebih
sedikit, termasuk komplikasi waktu melahirkan dan penyesuaian postpartum.
Penelitian yang
dilakukan Retnowati (2007) menyebutkan bahwa sebanyak 61,9 % ibu hamil mendapat
dukungan dari suami mempunyai motivasi yang tinggi terhadap pemeriksaan ANC.
Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian Djusmalinar, Erli Zainal, dan
Elvina Desmayanti pada tahun 2011 yang memperoleh kesimpulan hasil
penelitian bahwa ada hubungan bermakna antara dukungan suami terhadap
meningkatnya kunjungan ANC pada ibu hamil. Hasil penelitian-penelitian tersebut
menunjukkan bahwasanya dukungan suami dalam masa kehamilan istrinya sangatlah
penting.
Ada 4 jenis
dukungan yang dapat diberikan suami sebagai calon ayah bagi anaknya antara
lain:
1)
Dukungan emosi, yaitu suami sepenuhnya
memberi dukungan kepada istrinya secara psikologis dengan menunjukkan
kepedulian dan perhatian kepada kehamilannya serta peka terhadap kebutuhan
emosi ibu hamil. Mercer dalam Bryar (2008) mendefinisikan dukungan emosional
sebagai perasaan dicintai, diperhatikan, dipercaya dan dimengerti.
2)
Dukungan Instrumental, yaitu dukungan
suami yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan fisik ibu hamil dengan bantuan
keluarga lainnya
3)
Dukungan informasi. Dukungan suami dalam
memberikan informasi yang diperolehnya mengenai kehamilan. Menurut Mercer dalam
Bryar (2008) dukungan informatif akan membantu ibu untuk menolong dirinya
dengan cara memberikan informasi yang berguna untuk menghadapi masalah atau
situasi
4)
Dukungan penilaian, yaitu memberikan
keputusan yang tepat untuk perawatan kehamilan istrinya
Dukungan yang
dapat diberikan oleh suami misalnya dengan mengantar ibu memeriksakan
kehamilan, memenuhi keinginan ibu hamil yang mengidam, mengingatkan minum
tablet zat besi, maupun membantu ibu melakukan kegiatan rumah tangga selama ibu
hamil.
Adapun hasil
penelitian Indonesia mengatakan bahwa dukungan suami yang diharapkan istri
antara lain: Suami sangat mendambakan bayi dalam kandungan istri, suami senang
mendapat keturunan, suami menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan ini, suami
memperhatikan kesehatan istri yakni menanyakan keadaan istri atau janin yang
dikandung, suami tidak menyakiti istri, suami menghibur atau menenangkan ketika
ada masalah yang dihadapi istri, suami menasehati istri agar tidak terlalu
capek, suami membantu tugas istri, suami berdoa untuk keselamatan istrinya dan
keselamatannya, suami menunggu ketika istri melahirkan, suami menunggu ketika
istri dioprasi (Rukiah dkk, 2010).
Pada trimester
pertama kehamilan, Suami dapat memberikan dukungan dengan mengerti dan memahami
setiap perubahan yang terjadi pada istrinya, memberikan perhatian dengan penuh
kasih sayang dan berusaha untuk meringankan beban kerja istri.
Pada Trimester
kedua, dukungan yang dapat diberikan oleh keluarga atau suami pada trimester
ini adalah bersama sama dengan ibu untuk merencanakan persalinan, ikut
mewaspadai adanya komplikasi dan tanda tanda bahaya, dan bersama sama
mempersiapkan suatu rencana apabila terjadi komplikasi.
Ada trimester ketiga,
keluarga dan suami dapat memberikan dukungan dengan memberikan keterangan
tentang persalinan yang akan ibu lalui dan itu hanya masalah waktu saja .Tetap
memberikan perhatian dan semangat pada ibu selama menunggu persalinannya.
Bersama sama mematangkan persiapan persalinan dengan tetap mewaspadai
komplikasi yang mungkin terjadi.
b.
Support
dari tenaga kesehatan
Bidan berperan
memberikan support dan dukungan moral bagi klien dalam menghadapi perubahan
fisik dan adaptasi psikologis, meyakinkan bahwa klien dapat menghadapi
kehamilannya dan perubahan yang dirasakannya adalah sesuatu yang normal. Bidan
harus bekerja sama dan membangun hubungan yang baik dengan klien agar terjalin
hubungan yang terbuka antara bidan dan klien. Keterbukaan ini akan mempermudah
bidan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi klien.
Peran bidan
dalam persiapan psikologis ibu hamil yaitu mempelajari keadaan lingkungan ibu
hamil. Ibu hamil yang selalu memikirkan mengenai keluarga, keuangan, perumahan
dan pekerjaan dapat juga menimbulkan depresi dan perlu penanggulangan.
Untuk itu bidan harus melakukan pengkajian termasuk keadaan lingkungan sehingga
mempermudah dalam melakukan asuhan kebidanan
Bidan juga berfungsi sebagai fasilitator bagi kliennya. Bidan dapat membagi pengalaman yang pernah dirasakan bidan itu sendiri atau menceritakan pengalaman orang lain sehingga klien mampu membayangkan bagaimana cara mereka sendiri untuk menyelesaikan dan menghadapi permasalahannya. Bidan memperkuat pengaruh yang positif misalnya dengan memberikan dukungan mental dan penjelasan tentang kebahagiaan akan mempunyai anak yang diinginkan dan dinantikan.
Bidan juga berperan sebagai pendidik, bidan yang memutuskan apa yang harus diberitahukan kepada klien dalam menghadapi kehamilannya dan agar selalu waspada terhadap setiap perubahan yang terjadi, perilakunya dan bagaimana menghadapi permasalahan yang timbul akibat kehamilannya.
Bidan juga berfungsi sebagai fasilitator bagi kliennya. Bidan dapat membagi pengalaman yang pernah dirasakan bidan itu sendiri atau menceritakan pengalaman orang lain sehingga klien mampu membayangkan bagaimana cara mereka sendiri untuk menyelesaikan dan menghadapi permasalahannya. Bidan memperkuat pengaruh yang positif misalnya dengan memberikan dukungan mental dan penjelasan tentang kebahagiaan akan mempunyai anak yang diinginkan dan dinantikan.
Bidan juga berperan sebagai pendidik, bidan yang memutuskan apa yang harus diberitahukan kepada klien dalam menghadapi kehamilannya dan agar selalu waspada terhadap setiap perubahan yang terjadi, perilakunya dan bagaimana menghadapi permasalahan yang timbul akibat kehamilannya.
Dalam memberikan
informasi dan pendidikan kesehatan, bidan mengurangi pengaruh yang negatif
misalnya kecemasan dan ketakutan yang sering ditimbulkan oleh cerita cerita
yang menakutkan mengenai kehamilan dan persalinan, pengalaman persalinan yang
lampau atau karena kurangnya pengetahuan mengenai proses kehamilan dan
persalinan. Bidan mengajarkan dan menganjurkan latihan fisik seperi senam hamil
untuk memperkuat otot otot dasar panggul.
Pada trimester
pertama, tenaga kesehatan dapat memberi dukungan dengan menjelaskan dan
meyakinkan pada ibu bahwa apa yang terjadi padanya adalah sesuatu yang sangat
normal, sebagian besar wanita merasakan hal yang serupa pada trimester pertama.
Membantu ibu untuk memahami setiap perubahan yang terjadi padanya baik fisik
maupun psikologis . Yakinkan bahwa kebanyakan ibu akan merasa lebih baik dan berbahagia
pada trimester kedua.
Pada trimester
ke dua, ibu sudah mulai merasa lebih sehat dan menginginkan kehamilannya
sehingga petugas kesehatan dapat memberikan dukungan dengan mengajarkan kepada
ibu tentang nutrisi, pertumbuhan bayi, tanda tanda bahaya, rencana kelahiran
dan kegawatdaruratan, karena saat ini merupakan waktu dan kesempatan yang
paling tepat.
Trimester ketiga
seringkali disebut periode menunggu dan waspada, sebab pada saat itu ibu merasa
tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Kewaspadaan ibu terhadap timbulnya
tanda dan gejala terjadinya persalinan meningkat .Pada trimester ini, petugas
kesehatan dapat memberikan dukungan dengan memberikan penjelasan bahwa yang
dirasakan ibu adalah normal, Membicarakan lagi dengan ibu bagaimana tanda tanda
persalinan yang sebenarnya dan menenangkan ibu,
D. IMPLEMENTASI HAK IBU DAN JANIN PADA
MASA KEHAMILAN
1. What
Hak ibu dan janin adalah segala
sesuatu yang harus diberikan/didapatkan k ibu dan janin selama masa kehamilan
untuk memastikan bahwa ibu dan janin melewati fase tersebut dengan baik dan
nyaman.
2. Where
Pemberian
hak ibu dan janin dilakukan di lingkungan keluarga dan masyarakat. Seperti
misalnya di Commuter Line (KAI) diberi tempat khusus untuk ibu yang hamil,
sehingga ibu hamil tidak perlu berdiri selama di kereta.
3. When
Implementasi hak
ibu dan janin dilakukan selama masa kehamilan, dari trimester pertama sampai
trimester akhir.
4. Why
Implementasi hak ibu dan janin
dilakukan untuk memastikan bahwa ibu mendapatkan semua hal yang diperlukannya
selama proses kehamilan dan dapat melalui proses kehamilan dengan keadaan yang
baik, nyaman dan normal, sehingga apabila terjadi kelainan pada proses
kehamilan dapat dilakukan tindakan pencegahan ataupun pengobatan yang cepat dan
tepat.
5. How
Wanita hamil termasuk dalam kategori
kelompok khusus karena pada saat wanita mengalami kehamilan terjadi berbagai
perubahan fisik maupun psikologis. Hak-hak yang dimiliki wanita
hamil adalah sebagai berikut:
-
Wanita
hamil berhak memperoleh informasi tentang obat yang diberikan kepadaanya dan
pelaksanaan prosedur oleh petugas kesehatran yang merawatnya, terutama yang
berkaitan dengan efek-efek yang mungkin secara langsung maupun tidak langsung,
resiko bahaya yang mungkin terjadi pada diri atau bayinya selama masa
kehamilan, melahirkan dan laktasi.
-
Wanita
hamil berhak untuk mendapatkan informasi tentang hal-hal yang menyangkut
persiapan kelahiran dan cara-cara mengatasi ketidaknyamanan dan stress serta
informasi sedini mungkin tentang kehamilan.
-
Wanita
hamil berhak untuk mendapatkan informasi tentang obat-obatan yang
diberikan kepadannya serta pengaruhnya secara langsung maupun tidak langsung
terhadap bayi yang dikandungnya.
-
Wanita
hamil yang akan dioperasi sesar, sebaiknya diberi premedikasi sebelum operasi.
-
Wanita
hamil berhak untuk memperoleh informasi tentang pengaruh terhadap fisik,
mental, maupun neurologis terhadap pertumbuhan bayinya.
-
Wanita
berhak untuk mengetahui nama obat dan nama pabriknya, bila diperlukan, sehingga
dapat memberikan keterangan kepada petugas kesehatan yang profesional bila
terjadi reaksi terhadap tekanan dari pihak lain.
-
Wanita
hamil berhak untuk membuat keputusan tentang diterima atau ditolaknya suatu
terapi yang dianjurkan setelah mengetahui kemungkinan risiko yang akan tejadi
pada dirinya tanpa tekanan dari pihak lain.
-
Wanita
hamil berhak untuk mengetahui nama dan kualifikasi orangyang memberikan obat
atau melakukan prosedur selama melahirkan.
-
Wanita
hamil berhak untuk memperoleh informasi tentang keuntungan suatu prosedur bagi
bayi dan dirinya sesuai indikasi medis.
-
Wanita
hamil berhak untuk didampingi oleh orang yang merawatnya selama dalam keadaan
stress persalinan.Setelah melakukan konsultasi medis, wanita hamil berhak untuk
memilih posisi melahirkan yang tidak menimbulkan stress bagi diri sendiri
maupun bayinya.
-
Wanita
hamil berhak untuk meminta agar perawatan bayinya dilakukan suatu kamar
dengannya, bila bayinya normal dan dapat memberi minum bayinya sesuai
kebutuhan, dan bukan menurut aturan rumah sakit.
-
Wanita
hamil berhak untuk mendapatkan informasi tentang orang yang menolong
persalinanya serta kualifikasi profesionalnya untuk kepentingan surat
kelahiran.
-
Wanita
hamil berhak untuk mendapatkan informasi tentang kondisi diri sendiri dan
bayinya yang dapat menimbulkan masalah atau penyakit dikemudian hari
-
Wanita
hamil berhak atas dokumen langkap tentang diri dan bayinya, termasuk catatan
perawat yang disimpan selama kurun watu tertentu.
-
Wanita
hamil berhak menggunakan dokumen medis lengkap, termasuk catatan perawat dan
bukti pembayaran selama dirawat di rumah sakit.
-
Wanita hamil berhak mendapatkan
perawatan pada masa kehamilan yang dikenal dengan Antenatal Care (ANC). ANC
merupakan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil selama kehamilannya (Depkes,
1994). ANC selama kehamilan terdiri dari tiga kunjungan kali kunjungan baik di
puskesmas maupun rumah sakit.
2. Menurut UU Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 hanya berlaku bagi istri yakni pada pasal 14: “Kesehatan istri meliputi masa prakehamilan, kehamilan, pascapersalinan dan masa di luar kehamilan dan persalinan. Artinya, belum mengatur semua khususnya pada kasus kehamilan di luar hubungan suami-istri (pemerkosaan, remaja hamil di luar nikah).
3. Pada Nomor 7 Tahun 1984 Pasal 12: Negara wajib menjamin pelayanan kehamilan, persalinan dan pascapersalinan.
4. UU Ketenagakerjaan Nomor 25 Tahun 1997 (UUK). UU ini tidak mengatur Secara tegas mengenai hak-hak reproduksi buruh perempuan seperti cuti haid, melahirkan dan menyusui yang sebelumnya diatur dalam UU No.12 Tahun 1948 tentang UU Kerja. Dalam UU Tenaga Kerja Pasal 13 (Ayat 1,2,3):
a. Ayat 1 : Buruh wanita tidak diperbolehkan bekerja pada hari pertama haid,
b. Ayat 2: Buruh wanita harus diberi istirahat selama satu setengah bulan sebelum saatnya melahirkan menurut perhitungan dan setelah melahirkan anak atau mengalami keguguran
2. Menurut UU Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 hanya berlaku bagi istri yakni pada pasal 14: “Kesehatan istri meliputi masa prakehamilan, kehamilan, pascapersalinan dan masa di luar kehamilan dan persalinan. Artinya, belum mengatur semua khususnya pada kasus kehamilan di luar hubungan suami-istri (pemerkosaan, remaja hamil di luar nikah).
3. Pada Nomor 7 Tahun 1984 Pasal 12: Negara wajib menjamin pelayanan kehamilan, persalinan dan pascapersalinan.
4. UU Ketenagakerjaan Nomor 25 Tahun 1997 (UUK). UU ini tidak mengatur Secara tegas mengenai hak-hak reproduksi buruh perempuan seperti cuti haid, melahirkan dan menyusui yang sebelumnya diatur dalam UU No.12 Tahun 1948 tentang UU Kerja. Dalam UU Tenaga Kerja Pasal 13 (Ayat 1,2,3):
a. Ayat 1 : Buruh wanita tidak diperbolehkan bekerja pada hari pertama haid,
b. Ayat 2: Buruh wanita harus diberi istirahat selama satu setengah bulan sebelum saatnya melahirkan menurut perhitungan dan setelah melahirkan anak atau mengalami keguguran
E. DETEKSI
DINI KOMPLIKASI KEHAMILAN TRIMESTER III
1.
What
Deteksi dini komplikasi kehamilan
adalah pendeteksian awal akan kemungkinan komplikasi yang dialami ibu dan janin
dilihat dari tanda gejala yang ada pada awal kehamilan
2.
Where
Deteksi dini dilakukan selama
kehamilan di klinik maupun rumah tempat dilakukan ANC
3.
When
Deteksi dini dilakukan pada
trimester satu sampai tiga kehamilan.
4.
Why
Deteksi
dilakukan untuk mencegah komplikasi pada kehamilan dan persalinan.
5.
How
Deteksi dini kompliasi dilakukan
dengan cara berikut,
-
Kehamilan dengan hipertensi
-
Hipertensi esensial
1) Pengertian
Hipertensi
esensial adalah kondisi permanen meningkatnya tekanan darah dimana biasanya
tidak ada penyebab yang nyata.Wanita hamil dikatakan menderita hipertensi
esensial jika tekanan darah pada awal kehamilannya mencapai 140/90 mmHg.
2) Patofisiologis
Mekanisme
yang mengontrol konnstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor, pada medulla diotak.Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf
simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna
medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.Rangsangan pusat
vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system
saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion
melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke
pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan
konstriksi pembuluh darah. Berbagai factor seperti kecemasan dan ketakutan
dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang
vasokonstriksi.Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap
norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa
terjadi.
Pada saat
bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai
respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan
tambahan aktivitas vasokonstriksi.Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang
menyebabkan vasokonstriksi.Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid
lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah.Vasokonstriksi
yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan
rennin.Rennin merangsang pembentukan angiotensin yang kemudian diubah menjadi
angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang
sekresi aldosteron oleh korteks adrenal.Hormon ini menyebabkan retensi natrium
dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra
vaskuler.Semua factor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.
Untuk
pertimbangan gerontology. Perubahan structural dan fungsional pada system
pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi
pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya
elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh
darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang
pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya
dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup),
mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer (Brunner
& Suddarth, 2002).
3) Tanda danGejala
b) Arteriosklerosis disebabkan
penimbunan kalsium secara bertahap pada dinding arteri sehingga menghalangi
aliran darah ke sel-sel tubuh.
d) Penyakitginjalakan timbul setelah dalam waktu yang
lama dan penyakit terus berlanjut karena hormon adrenalin mengatur tekanan
darah.
4) Penatalaksanaan
Wanita dengan hipertensi esensial harus mendapat pengawasan
yang ketat dan harus dikonsultasikan pada dokter untuk proses persalinannya.
Selama tekanan darah ibu tidak meningkat sampai 150/90 mmHg berarti pertanda
baik.Dia dapat hamil dan bersalin normal tetapi saat hamil dianjurkan untuk
lebih banyak istirahat dan menghindari peningkatan badan terlalu banyak.
Apabila tekanan darah ibu hamil sangat tinggi mencapai
160/100 berarti pertanda kurang baik, harus dirawat dokter di rumah
sakit.Obat-obat antihipertensi dan sedative boleh diberikan untuk mengontrol
tekanan darah.
-
Hipertensi karena kehamilan
Hipertensi yang ditimbulkan atau
diperberat oleh kehamilan lebih mungkin terjadi pada wanita yang :
1) Terpapar vili korialis untuk pertama
kalinya
2) Terpapar vili korialis yang terdapat
jumlah yang banyak seperti apda kehamilan kembar atau mola hidatidosa
3) Mempunyai riwayat penyakit vaskular
4) Mempunyai kecenderungan genetik
untuk menderita hipertensi dalam kehamilan
Kemungkinan bahwa mekanisme imunologis disamping endokrin
dan genetik turut terlibat dalam proses terjadinya pre eklamsia dan masih
menjadi masalah yang mengundang perhatian. Resiko hipertensi karena kehamilan
dipertinggi pada keadaan dimana pembentukan antibodi penghambat terhadap
tempat-tempat yang bersifat antigen pada plasenta terganggu.
-
Pre eklamsia
b. Pengertian
Pre eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
oedema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan.Penyakit ini biasanya
timbul pada triwulan ke tiga kehalian tetapi dapat timbul sebelumnya, misalnya
pada molahidatidosa.
Untuk menegakkan diagnosa pre eklamsia kenaikan kenaiakn
tekanan sistolik harus 30 mmHg atau lebih.Kenaikan tekanan diagnostik lebih dapat
dipercayai apabila tekanan diastolik meningkat 15 mmHg atau lebih atau mencapai
90 mmHg atau lebih.
c. Patofisiologis
Pre
eklamsia terjadi pada spasme pembuluh darah yang disertai dengan retensi garam
dan air.Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus.Pada
beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga nyata dilalui
oleh sel darah merah. Jadi jika semua arteriola di dalam tubuh mengalami spasme
maka tekanan darah akan naik, sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan
perifer agar oksigen jaringan dicukupi.
d.
Etiologi
Penyebab
pre eklamsia secara pasti belum diketahui, namun pre eklamsia sering terjadi
pada:
1) Primigravida
2) Tuanya kehamilan
3) Kehamilan ganda
e. Tanda dan gejala
1) Berat badan yang berlebihan dan oedema:
Kenaikan berat badan dan oedma yang disebabkan oleh penimbunan air yang
berlebihan dalam ruangan intestinal (peningkatan tekanan kapiler)
2) Nyeri kepala saat terjaga,
kadang-kadang disertai mual dan munth. Hal ini akibat dari tekanan darah
intrakranial.
3) Penglihatan kabur : akibat kerusakan
retina karena hipertensi.
4) Hipertensi dan akhirnya proteinurea
: Proteinurea disebabkan oleh spasme arteriola yang dapat mengakibatkan
perubahan pada glomerulus.
f. Klasifikasi Pre eklamsia
1) Pre eklamsia ringan
Pre
eklamsia ringan ditandai dngan tekanan darah 140/90 mmHg, proteinuria 0,3 gr/lt
atau 1+ atau 2+, oedema pada kaki, jari, muka dan berat badan naik >1 kg/mg
2) Pre eklamsia berat
Pre
eklamsia berat ditandai dengan tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih,
proteinuria 5 gr/lt atau lebih, oliguria (jumlah urin < 500 ss per 2 jam),
terdapat oedema paru dan sianosis, adanya gangguan serebral, gangguan visus,
dan rasa nyeri di epigastrium.
g. Penatalaksanaan
1) Penanganan pre eklamsia ringan
a) Rawat jalan
b) Banayak istirahat (berbaring di
tempat tidur)
c) Diet : cukup protein, rendah
karbohidrat, lemak, dan garam
d) Sedative ringan (jika tidak bisa
istirahat) tablet fenobarbital 3x30 mg per oral selama 2 hari.
e) Roboransia
f) Kunjungan ulang tiap 1 mg
2. Perdarahan
Antepartum
Perdarahan antepartum ialah
perdarahan pada trimester terakhir pada kehamilan. Perdarahan antepartum dibagi
menjadi:
h.
Plasenta previa
1)
Pengertian
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal,
yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan lahir. Implantasi plasenta yang normal ialah pada dinding depan
atau dinding belakang rahim di daerah fundus uteri.
2) Etiologi
Penyebab plasenta previa antara lain:
a)
Multiparitas:
meningkatnya ukuran rongga uterus pada persalinan yang berulang-ulang merupakan
predisposisi terjadinya plasenta previa.
b)
Kehamilan
multipel: tempat plasenta terbesar lebih sering melewati segmen bawah rahim.
c)
Umur:
ibu yang lebih tua lebih beresiko daripada ibu yang lebih muda.
d)
Uterus
sikatrik: SC pada persalinan sebelumnya meningkatkan resiko plasenta previa.
e)
Riwayat
myomektomi
f)
Merokok:
mekanisme yang tepat tidak begitu jelas tetapi terjadinya hipoksia karena
merokok yang muenyebabkan pembesaran plasenta sehingga suplai oksigen
berkurang.
g)
Kelainan
plasenta: plasenta dengan dua bagian dan plasenta suksenturia mungkin dapat menyebabkan
plasenta previa. Plasenta membranasea (plasenta diffusa) mungkin juga merupakan
penyebab.
3)
Klasifikasi
Plasenta Previa
a)
Plasenta previa totalis, jika os interna serviks seluruhnya
tertutupi oleh plasenta
b)
Plasenta Previa lateralis, jika hanya sebagian dari ostium
tertutup oleh plasenta
c)
Plasenta previa marginalis, jika tepi plasenta terletak di
bagian os interna.
d)
Plasenta letak rendah, jika plasenta terletak pada segmen
bawah uterus, tetapi tidak sampai menutupi pembukaan jalan lahir.
4)
Tanda
dan Gejala
Gejala
yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri, hal ini disebabkan karena
perdarahan sebelumbulan ke tujuh memberi gambaran yang tidak berbeda dari
abortus, pergerakan antara plasenta dan dinding Rahim. Kepala anak sangat
tinggi: karena plasenta terletak pada kutub bawah rahim, kepala tidak dapat
mendekati pintu atas panggul.Karena hal tersebut di atas juga karena ukuran
panjang rahim berkurang, maka pada plasenta previa lebih sering terdapat
kelainan letak.
5)
Penatalaksanaan
2)
Penatalaksanaan
di rumah: Pasien dianjurkan harus istirahat di tempat tidur. Jika perdarahan
pasien banyak dianjurkan untuk tidur miring menggunakan bantal di bawah pinggul
kanannya untuk mencapai agar panggul miring dan menghindari supine hypotensive
syndrome.
3)
Penatalaksanaan
di RS: Di rumah sakit, ibu harus berbaring. Ketidaknormalan terjadinya plasenta
previa mungkin dibutuhkan pengkateteran. Darah diperiksa pada hemoglobin dan
dilakukan uji cleihauer jika resus negatif dan setidaknya 2 kantong darah harus
tersedia.
i.
Solusio Plasenta
a.
Pengertian
Solusio plasenta adalah terlepasnya
plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum janin lahir.Biasanya
terjadi pada trimester III, walaupun dapat pula terjadi pada setiap kehamilan.
Sebagian perdarahan pada solusio
plasenta biasanya merembes sendiri diantara selaput ketuban dan uterus,
kemudian mengalir keluar lewat serviks dan terlihat dari luar sehingga terjadi
perdarahan eksternal.
b.
Patofisiologi
Solusio plasenta dimulai dengan
perdarahan dalam desidua basalis, terjadilah hematom dalam desisua yang
mengangkat lapisan-lapisan di atasnya.Hematom ini makin lama makin besar
sehingga bagian plasenta yang terlepas dan tak berfaal.Akhirnya hematom
mencapai pinggir plasenta dan mengalir keluar antara selaput janin dan dinding
Rahim.
c.
Etiologi
Faktor-faktor
yang menyebabkan solusio plasenta yaitu:
a)
Trauma
b)
Talipusat
yang pendek
c)
Dekompresi
uterus mendadak
d)
Anomally
uterus atau tumor uterus
e)
Hipertensi
kronis atau hipertensi yang ditimbulkan karena kehamilan.
f)
Tekanan
pada vena cava inverior akibat uterus yang membesar dan devisiensi gizi
d.
Tanda
dan Gejala
a)
Perdarahan
disertai nyeri: akibat pelepasan premature plasenta atau pemisahan plasenta
dengan desidua
b)
Anemia
dan syok, beratnya anemia dan syok sering tidak sesuai dengan banyaknya darah
yang keluar.
c)
Rahim
keras seperti papan dan nyeri di pegang karena isi rahim bertambah dengan darah
yang berkumpul di belakang plasenta hingga rahim teregang (uterus enbois)
sehingga sulit untuk melakukan palpasi
d)
Fundus
uteri makin lama makin naik disebabkan karena isi rahim bertambah dengan darah
yang berkumpul di belakang plasenta
e)
Bunyi
jantung biasanya tidak ada (janin meninggal)
f)
Pada
toucher teraba ketubaan yang tegang terus menerus (karena isi rahim bertambah).
g)
Sering
ada protein urine karena disertai pre eklamsia:
insidensi solusio plasenta meningkat 4x lipat pada penderita pre
eklampsia berat.
e. Penatalaksanaan
a)
Tindakan
gawat darurat: pemasangan infus dan mempersiapkan transfusi
b)
Persalinan
pervaginam: persalinan pervaginam dapat dilakukan jika derajat separasitidak
terlampaui luas atau kondisi ibu dan anak baik atau persalinan akan segera
berakhir
c)
Seksio
sesarea: indikasi seksio sesarea dapat dilihat dari sisi ibu atau anak.
Tindakan seksio sesarea dapat dipilih bila persalinan diperkirakan tidak akan berakhir
dalam waktu singkat (dengan dilatasi 3-4cm kejadian solusio plasenta pada
nulipara)
3. Insertio
Velamentosa
Pembuluh-pembuluh umbilikus, diselaput ketuban, berpisah
jauh dari tepi plsenta, dan mencapai keliling tepi plasenta dengan hanya
dilapisi oleh satu lipatan amnion.
a.
Etiologi
Insersi
velamentosa ini biasanya terjadi pada kehamilan ganda atau gemeli
b.
Patofisiologi
Pada insersio velamentosa tali pusat yang dihubungkan dengan
plasenta oleh pembuluh-pembuluh darah yang berjalan dalam selaput janin.Kalau
pembuluh darah tersebut berjalan di daerah oestium uteri internum maka disebut
vasa previa.Hal ini dapat berbahaya bagi janin karena bila ketuban pecah pada
permulaan persalinan pembuluh darah dapat ikut robek sehingga terjadi
perdarahan inpartum dan jika perdarahan banyak kehamilan harus segera di
akhiri.
c.
Komplikasi
1)
Pembuluh darahnya tidak terlindungi oleh jelly
warthon
2)
Jika pembuluh darah insersio velamentosa melewati
kanalis servikalis disebut saraf previa
3)
Bayi
lahir dengan kemungkinan asfiksia
4)
Bahayanya jika ketuban pecah disertai ikut sertanya
pembuluh darah yang robek akan menimbulkan treas insersio velamentosa.
4. Plasenta
Sirkumvalata
Plasenta
sirkumvalata adalah plasenta yang pada permukaan fetalis terdapat cincin
putih.Cincin ini menandakan pinggir plasenta, sedangkan jaringan disebelah
luarnya terdiri dari villi yang tumbuh kesamping dibawah desidua.Menurut
beberapa ahli plasenta sirkuvalata sering menyebabkan abortus dan solusio
plasenta.Bila cincin putih ini letaknya dekat sekali ke pinggir plasenta
disebut plasenta marginata.Keduanya disebut sebagai plasenta extra coriel.Pada
plasenta marginata mungkin terjadi adeksi dari selaput sehingga plasenta lahir
telanjang dan tertinggalnya selaput dapat menyebabkan perdarahan dan
infeksi.Diagnosis plasenta sirkumvalata baru dapat ditegakkan setelah plasenta
lahir tetapi dapat diduga bila ada perdarahan intermitten atau hidrorea.
a. Etiologi
Diduga bahwa corion frondosum
terlalu kecil dan untuk mencukupi kebutuhan, villi menyerbu kedalam deisua di
luar permukaan frondosum.
b. Patofisiologi
Diduga bahwa chorion frondosum
terlalu kecil dan untuk mencukupi kebutuhan, villi menyerbu ke dalam desidua di
luar permukaan frondosuin, plasenta jenis ini tidak jarang terjadi.Insidensinya
lebih kurang 2 - 18%.Bila cincin putih ini letaknya dekat sekali ke pinggir
plasenta, disebut plasenta marginata.Kedua-duanya disebut sebagai plasenta
ekstrakorial. Pada plasenta marginata mungkin terjadi adeksi dari selaput sehingga
plasenta lahir telanjang
c. Komplikasi
Beberapa ahli mengatakan bahwa
plasenta sirkumvalata sering menyebabkan perdarahan ,abortus, dan solutio
plasenta.
d.
Penatalaksanaan
1)
Jika
pada kehamilan terjadi perdarahan intermitten dan belum terjadi abortus ibu
disarankan untuk beristirahat total untuk mencegah terjadinya abortus.
2)
Jika
sudah terjadi abortus lakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang berwenang
dalam hal ini dokter obsgin untuk mencegah perdarahan yang dapat mengancam jiwa
ibu.
3)
Jika
mengakibatkan solutio plasenta lakukan penanganan seperti pasien solutio
plasenta, jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) lakukan
persalinan segera.
DAFTAR PUSTAKA
Asrinah, dkk.
2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan.
Graha Ilmu; Yogyakarta.
Bryar.Rosamund. 2008. Teori Praktik Kebidanan. Jakarta; EGC
Henderson,
Christine, Kathleen Jones. 2005. Buku
ajar konsep kebidanan. Jakarta; EGC.
https://izzatijannah.wordpress.com
diakses tanggal 6 April 2015 pukul 15.40 WIB
Kusmiyati, Yuni.
Dan Heni puji Wahyuningsih. 2009. Perawatan
Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta; Fitramaya.
Rukiah, Ai yeyen.Dkk. 2009.Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta:
TIM.
Salmah.dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta; EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar