BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Gerakan
KB nasional adalah gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajaksegenap
potensi masyrakat untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan
membudayakan dalam normakeluarga kecil bahagia sejahtera, dalam rangka meningkatkatkan
mutu sumbr daya manusia. Tujuan gerakan KB nasional adalah mewujudkan keluarga
kecil bahagia sejahtera yang mejadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang
sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia.
Dalam
mencapai tujuan gerakan KB nasional perlu adanya batasan-batasan daam
melaksanakan program tersebut. Batasan-batasan ini yang disebut ruang lingkup
program KB.
Dalam ruang
lingkup program KB ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu Komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE), Konseling, Pelayanan kontrasepsi, Pelayanan
infertilisas, Pendidikan sex (sex education) dan Konsultasi pra perkawinan dan
konsultasi perkawinan.
B. Tujuan
Untuk
mengetahui faktor apa saja yang terdapat di dalam ruang lingkup program KB.
BAB II
PEMBAHASAN
Program keluarga berencana adalah
Upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera (Undang-undang No. 10/1992). Keluarga Berencana (Family Planning, Planned
Parenthood) : suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak
kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
Ruang lingkup program KB meliputi :
a. Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE)
Komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE) adalah Proses penyampaian pesan kepada orang lain
dengan maksud terjadi peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap dengan tujuan
meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek KB sehingga tercapai penambahan
peserta baru.
Jenis-jenis KIE :
1.
KIE Masa (Televisi, Pers/surat
kabar, Pameran, Mobil Penerangan dan Penerbitan/publikasi)
2.
KIE kelompok
3.
KIE perorangan
Contoh : 1.
Pelatihan UID dan AKBK
2. Penyuluhan KB
b. Konseling
Menurut
Kamus Bahasa Indonesia, konseling berarti pemberian bimbingan oleh orang yang
ahli kepada seseorang. Dalam situs Wikipedia bahasa Indonesia, konseling adalah
proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (konselor) kepada
individu yang mengalami sesuatu masalah yang berakhir pada teratasinya masalah
yang dihadapi klien. Bantuan yang diberikan kepada individu yang sedang
mengalami hambatan, memecahkan sesuatu melalui pemahaman terhadap
fakta,harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien.
Konseling
adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap,dengan panduan
keterampilan interpersonal, bertujuan untuk membantu seseorang mengenali
kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan keluar
atau upaya untuk mengatasi masalah tersebut.
Langkah konseling :
1. SA : SApa
dan SAlam kepada klien secara terbuka dan sopan. Berikan perhatian sepenuhnya
kepada mereka dan berbicara di tempatyang nyamanserta terjamin privasinya.
Tanyakan kepada klien apa yang perlu dibantu serta jelaskan pelayanan apa yang
diperoleh.
2.
T: Tanyakan kepada klien informasi
tentang dirinya. Bantu klien untuk berbicara mengalami pengalaman Keluarga
Berencana. Tanyakan kontrasepsi yang diinginkan oleh klien. Coba tempatkan diri
kita didalam hati klien.
3.
U: Uraian kepada klien mengenai dan
pilihannya dan diberi tahu apa pilihan kontrasepsi, bantu klien pada jenis
kontrasepsi yang diingini.
4.
TU: banTUlah klien menentukan
pilihannya. Bantulah klien berpikir mengenai apa yang paling sesuai dengan
keadaan dan kebutuhannya. Doronglah klien untuk menunjukkan keinginannya dan mengajukan
pertanyaan.
5.
J : Jelaskan secara lengkap bagaiman
menggunakan kontrasepsi pilihannya.
6.
U Perlunya dilakukan kunjungan
Ulang. Bicarakan dan buatlah perjanjian kapan klien akan kembali untuk
melakukan pemeriksaaan lanjutan atau permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan.
Contoh : 1. Konseling KB
c. Pelayanan kontrasepsi
Kontrasepsi
berasal dari kata “Kontra” yang berarti mencegah/ menghalangi dan “Konsepsi” yang berarti pembuahan atau
pertemuan antara sel telur dengan
sperma. Jadi kontrasepsi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk
mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat pertemuan antara sel telur dengan sperma.
Pelayanan kontrasepsi :
Contoh : 1. Pelayanan pemasangan kb
2. Pelayanan pergantian cara kb
3. Pelayanan pencabutan kb
Di dalam pelayanan KB tersebut kita menjelaskan
informasi yang dibutuhkan oleh pasien seperti : menjelaskan Jenis-jenis KB, Indikasi,
kontraindikasi, Efektifitas KB, Keuntungan, Kerugian, Waktu pemasangan dan Biaya.
d. Pelayanan infertilisas
Pelayanan
adalah menolong menyediakan segala apa yang diperlukan orang lain seperti tamu
atau pembeli (kamus umum bahasa indonesia). Infertilitas merupakan kegagalan
suatu pasangan untuk mendapatkan kehamilan.
Infertilitas
di bagi menjadi dua :
1.
Infertilitas primer, yaitu kegagalan
suatu pasangan untuk mendapatkan kehamilan sekurang - kurangnya dalam 12 bulan
berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi.
2.
Infertilitas sekunder adalah
ketidakmampuan seseorang memiliki anak atau mempertahankan kehamilannya sekurang
- kurangnya dalam 12 bulan berhubungan seksual secara teratur tanpa
kontrasepsi.
Contoh Pelayanan
infertilitas :
1.
Konsutasi kehamilan
2.
Pemeriksaan laboratorium
(pemeriksaan sperma dan kandungan)
3.
Konsultasi perencanaan metode
kehamilan, seperti : bayi tabung
e. Pendidikan sex (sex education)
Pendidikan
seks adalah salah satu cara untuk mengurangi atau mencegah penyalahgunaan seks,
khususnya untuk mencegah dampak negatif yang tidak diharapkan, seperti
kehamilan yang tidak direncanakan, penyakit menular seksual, depresi dan perasaan
berdosa. Pendidikan seks tidak terbatas pada prilaku hubungan seks semata
tetapi menyangkut hal-hal lain, seperti peran pria dan wanita dalam masyarakat,
hubungan pria dan wanita dalam pergaulan, peran ayah-ibu, dan anak-anak dalam
keluarga (sarwono, 2005 :195).
Pendidikan seks untuk anak usia dini berbeda dengan pendidikan seks untuk
remaja. Pendidikan seks untuk remaja lebih pada seputar gambaran biologi
mengenai seks dan organ reproduksi, masalah hubungan, seksualitas, kesehatan
reproduksi serta penyakit menular seksual, sedangkan pada anak usia dini lebih
pada pengenalan peran jenis kelamin dan pengenalan anatomi tubuh secara
sederhana. Orangtua sebaiknya memberikan penjelasan sesuai dg usianya. Apabila
anak berusia kurang dari 6 tahun, berikan penjelasan dengan bahasa yang
sederhana. Bekali anak dengan pengetahuan seksual yang benar, jangan biarkan
anak melihat ketelanjangan orangtuanya. Jauhkan anak dari kekerasan Pada daerah
sensitif di tubuhnya yang kemungkinan nantinya akan menimbulkan kenikmatan
seksual dan yang terakhir, sebaiknya anak-anak sejak dini perlu diajarkan
menghargai tubuhnya sebagai barang berharga sehingga dapat menjauhkannya dari
pelecehan seksual
Contoh :
Pendidikan seks untuk remaja : organ reproduksi, kesehatan reproduksi dan
penyakit
menular seksual
f. Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi
perkawinan
Pengertian konsultasi pra perkawinan adalah proses bimbingan kepada calon pengantin sebelum melakukan pernikahan
sebagai bekal dalam menjalankan pernikahan. Unsur yang mendukung yakni
subjek bimbingan pra nikah, Objek
bimbingan pra nikah, materi bimbingan pra nikah, metode bimbingan pra nikah dan
media Bimbingan Pra Nikah.
Konseling
pra-nikah yang dimaksud, dirancang dalam sebuah sistem dengan komponen-komponen
dari aspek-aspek konseling yang diidentifikasi secara jelas dan diorganisasikan
ke dalam suatu susunan yang dapat meningkatkan keefektifan dan keefesienan suatu
pelayanan. Membahas tentang :
1.
interaksi
pernikahan
2.
manajemen
keuangan
3.
tugas orang
tua (parenthood)
4.
dimensi-dimensi
keagamaan
5.
Masalah seks
UU Perkawinan No.1 Tahun 1974 seperti yang termuat
dalam pasal 1 ayat 2 perkawinan
didefinisikan sebagai: “Ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga, rumah tangga yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”
Konsultasi perkawinan adalah proses bimbingan kepada
pasangan suami-istri yang mempunyai permasalahan dalam menjalankan pernikahan. Konsultasi
pernikahan terjadi apabila ada permasalahan di dalam rumah tangga.
Contoh Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan :
1. Konsultasi UU
Perkawinan dan Munakahat
2.
Konsultasi Keluarga Sakinah
3.
Konsultasi KB dan Imunisasi TT
4.
Konsultasi Kesehatan Reproduksi dan
Kesehatan Ibu Hamil
5. Konsultasi Keluarga
sejahtera
BAB
III
KESIMPULAN
Program keluarga berencana adalah Upaya peningkatkan
kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera (Undang-undang No. 10/1992).
Ruang lingkup program KB meliputi :
a. Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
b. Konseling
c. Pelayanan kontrasepsi
d. Pelayanan infertilisas
e. Pendidikan sex (sex education)
f. Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan
DAFTAR PUSTAKA
Arjoso,
S. Rencana Strategis BKKBN. Maret, 2005.
BKKBN,
1999. Kependudukan KB dan KIA. Bandung, Balai Litbang.
Makalah
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia.
NRC-POGI,
1996. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Keluarga
Berencana.
bkkbn.go.id
http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2008/03/10/17342624/pendidikan.seks.untuk.anak.segera.berikan
file:///D:/5/61111007_Bab3.pdf
http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2008/03/10/17342624/pendidikan.seks.untuk.anak.segera.berikan
file:///D:/5/61111007_Bab3.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar